Alasan Prabowo Menambah Wamenkes dan Wamendagri

Prabowo Subianto menambah dua posisi di Kabinet Merah Putih sebagai wakil menteri. (Sumber Foto : Dok Polri)
0 0
Read Time:2 Minute, 51 Second

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menambah dua posisi di Kabinet Merah Putih sebagai wakil menteri.

Dua nama baru dilantik: Benjamin Paulus Octavianus, Wakil Menteri Kesehatan, dan Komjen Pol (Purn) Akhmad Wiyagus, Wakil Menteri Dalam Negeri.

Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 32/M Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Tahun 2024–2029, Prabowo dilantik di Istana, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Alasan untuk memasukkan wamen

Prabowo memiliki alasan untuk menambah wakil menteri, menurut Prasetyo Hadi, menteri sekretaris negara.

Untuk memastikan bahwa pembinaan dan pembangunan berjalan dengan baik di setiap daerah, posisi wamendagri ditambahkan, karena wilayah Indonesia yang luas, yang terdiri dari 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.

“Memastikan pembangunan di setiap daerah baik provinsi-provinsi kabupaten kita dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka Bapak Presiden merasa perlu memberikan tambahan kekuatan di Kementerian Dalam Negeri dengan mengangkat satu wakil menteri dalam negeri,” ungkap Prasetyo.

Sementara penambahan wamenkes diperlukan, karena Kemenkes memiliki tugas yang sangat besar.

Badan Gizi Nasional (BGN) adalah salah satu dari banyak masalah yang diatasi oleh penambahan.

Posisi wamendagri ditambahkan, karena wilayah Indonesia yang luas, yang terdiri dari 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi. (Sumber Foto : kompas.com)

“Termasuk juga untuk membantu memastikan beberapa masalah yang terjadi di Badan Gizi Nasional, maka Presiden memutuskan mengangkat dan menambah satu Wakil Menteri di Kementerian Kesehatan,” kata Prasetyo.

Untuk meningkatkan pemerintahan

Menurut Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), penambahan wamen ini merupakan bukti kekuatan pemerintahan Prabowo Subianto.

Kekompakan dan banyaknya jumlah pejabat adalah prioritas utama dalam pendekatan pemerintah saat ini, katanya.

“Sepertinya sebagai bentuk penguatan pemerintahan dengan memperbanyak wamen dan kepala badan. Rumus pemerintah hari ini itu sepertinya semakin banyak pejabat diyakini bakal berdampak pada kekompakan kinerja,” ucap Adi saat dikonfirmasi, Rabu malam.

Namun, Adi menekankan bahwa strategi ini harus menghasilkan kinerja yang memuaskan.

“Tinggal level implemensinya seperti apa nantinya. Hal baik semacam ini wajib hukumnya dibayar lunas dengan kinerja yang memuaskan,” lanjutnya.

Sosok Wamenkes

Benjamin adalah dokter paru yang terdaftar di Rumah Sakit Royal Trauma yang terletak di Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Pria kelahiran 13 September 1963 ini adalah anggota Partai Gerindra. Pria yang dikenal sebagai Beni ini pernah bertugas sebagai Asisten Khusus bidang Kesehatan untuk Menteri Pertahanan.

Benjamin Paulus adalah anggota Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dan dia pernah membuka praktik di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk.

Setelah Benjamin dilantik, Menteri Kesehatan (Menkes) juga berbicara tentang upaya Presiden Prabowo untuk menghentikan tuberkulosis.

“Dokter Beni (Benjamin) sudah tahu ya adalah ahli spesialis paru dan salah satu atensinya bapak presiden mengenai percepatan eliminasi tuberkulosis,” ujar Budi usai pelantikan Benjamin di Istana.

Benjamin Paulus dan Dante Saksono dilantik sebagai wamenkes setelah pelantikan ini.

Sosok Wamendagri

Meskipun wamendagri baru memiliki pengalaman dalam kepolisian. Ia lulus Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1989 dan selalu bekerja di bagian reserse.

Akhmad Wiyagus sebelumnya adalah Kapolda Gorontalo, Lampung, dan Jawa Barat. Dia terakhir menjabat sebagai Kabaintelkam Polri.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa tugasnya sekarang lebih mudah karena dia memiliki tiga wakil.

“Tugas saya jauh lebih ringan, tinggal bagi-bagi tugas semua, evaluasi,” ujar Tito.

Tito menyatakan bahwa dia akan membagi tugas para wakil menterinya sesuai dengan tiga zona waktu yang ada di Indonesia, berdasarkan luasnya negara.

Setelah membagi tugas, Tito akan menugaskan mereka untuk pergi ke daerah-daerah yang berada di bawah kendalinya.

“Jadi saya tinggal bagi tugas saja nanti 3 wamen, ada nanti yang koordinator bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur,” jelasnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Visited 1 times, 1 visit(s) today