Setelah Moskow memberikan perintah untuk menarik sebagian dari daerah Kherson, beberapa wilayah di Kherson telah direbut kembali oleh militer Ukraina pada hari kamis. Namun, pejabat-pejabat di Kyiv telah memberikan peringatan jika ibu kota regional tersebut dapat berubah menjadi “kota kematian” pada saat perjalanan keluar para tentara Rusia yang telah mundur.
Juru bicara militer menyatakan bahwa pasukan Ukraina berhasil mendorong garis depan di wilayah utama selatan Kherson maju sekitar 7 kilometer dan menguasai lebih dari 260 kilometer persegi wilayah tersebut hanya dalam kurun waktu 24 jam. Pihak Kyiv berkata bahwa mereka telah menguasai kota-kota yang berada di sepanjang jalan utama menuju ibu kota Kherson, seperti kota Snihurivka dan Kyselivka, yang dimana kota Kyselivka hanya terletak sekitar 15 kilometer dari kota Kherson.
Dilansir dari cnn.edition.com, pihak Moskow pada hari rabu berkata bahwa pasukannya akan menarik diri dari tepi barat Sungai Dnipro, daerah yang mencakup kota Kherson, dan menjadi salah satu kemunduran militer terbesar bagi Rusia sejak invasi dimulai. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa upaya tersebut akan berlangsung pada hari berikutnya.
Tetapi, para pejabat di Kyiv memperlakukan pengumuman itu dengan skeptis. Kherson merupakan salah satu dari empat wilayah di Ukraina yang berusaha diambil secara paksa Rusia yang melanggar hukum internasional, dan beberapa pihak meragukan jika Moskow akan menyerah untuk memperjuangkan wilayah dari orang-orang yang telah dijanjikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjadi warga negara Rusia “selamanya”.

Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley, mengatakan bahwa pihak Washington telah melihat “permulaan” penarikan mundur yang dilakukan Rusia di Kherson. Gambar satelit yang diambil minggu lalu dari Krimea yang diduduki Rusia, memperlihatkan penggalian parit-parit di dekat perbatasan Kherson menjadi sebuah tanda kemungkinan para pemimpin militer Rusia gugup akan kemajuan serangan balasan Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berkata lebih dari 41 pemukiman warga di Ukraina selatan telah dibebaskan setelah keputusan Rusia untuk pindah ke bagian timur Sungai Dnipro. Presiden Zelensky menambahkan bahwa polisi telah berpindah ke beberapa pemukiman warga di Kherson untuk memulai langkah-langkah stabilisasi, namun, pembebasan wilayah Ukraina masih sebuah langkah awal dalam proses yang panjang.
Valerii Zaluzhnyi yang merupakan panglima tertinggi Ukraina, berkata bahwa keberhasilan militer Kyiv di Kherson membuat pihak Rusia “tidak memiliki pilihan lain selain melarikan diri.” Pada saat ditanya apakah penarikan tersebut benar terjadi, Zaluzhnyi mengatakan pihak berwenang Ukraina tidak bisa memberikan konfirmasi atau menyangkalnya.







