4 Saksi Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina Kompak Menolak Hadir Panggilan KPK

Empat saksi yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan digitalisasi (SPBU) PT Pertamina (Persero) dari tahun 2018 hingga 2023. (Sumber Foto : Kompas.com)
0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

Pada hari Senin, 13 Oktober 2025, empat saksi yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Pertamina (Persero) dari tahun 2018 hingga 2023 ditolak dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka adalah empat saksi: Aya Natalia, seorang pegawai TRG Investama; John Tangkey, Direktur Utama PT Hanindo Citra; Iskandarsyah, Manajer Pembangunan PT Hanindo Citra; dan Suhendra Kurniawan, Manajer Keuangan PT Hanindo Citra.

“Saksi tidak hadir,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (14/10/2023).

Buddha menyatakan bahwa John Tangkey dan Aya Natalia, dua saksi, menolak memberikan keterangan kepada penyidik.

Dua saksi tambahan, Iskandarsyah dan Suhendra, tidak menjawab panggilan dan meminta penjadwalan ulang.

“Saksi (Aya Natalia dan John Tangkey) tidak hadir tanpa ada konfirmasi. Saksi (Iskandarsyah dan Suhendra Kurniawan) tidak hadir dan mengajukan penjadwalan ulang,” ujarnya.

Dikenal bahwa Komisi Korupsi sedang menyelidiki dugaan korupsi yang berkaitan dengan digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT Pertamina (Persero) antara tahun 2018 dan 2023.

KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus korupsi digitalisasi SPBU PT Pertamina, tetapi belum mengungkapkan identitasnya.

Dua saksi tambahan, Iskandarsyah dan Suhendra, tidak menjawab panggilan dan meminta penjadwalan ulang. (Sumber Foto : Antara)

Untuk pertama kalinya, dugaan korupsi digitalisasi PT Pertamina (Persero) dari 2018 hingga 2023 muncul dalam jadwal pemeriksaan beberapa saksi di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Senin (20/1/2025).

Salah satu saksi yang dipanggil adalah Agustinus Yanuar Mahendratama, yang bertugas sebagai Koordinator Pengawasan BBM di BPH Migas; Aily Sutejda, yang bertugas sebagai Head of Outbound Purchasing PT SCC; Anton Trienda, yang bekerja sebagai karyawan BUMN atau VP Corporate Holding and Portfolio IA PT Pertamina (Persero); dan Antonius Haryo Dewanto, yang pernah bertugas sebagai VP Sales Enterprise PT Packet Systems.

Kemudian datang Charles Setiawan, Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama; Aribawa, VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga; Asrul Sani, mantan Direktur PT Dabir Delisha Indonesia; dan Benny Antoro, mantan Direktur Pemasaran dan Pemasaran PT PINS Indonesia.

Mereka diminta untuk mempelajari apa yang dia ketahui tentang pengadaan proyek di PT Telkom untuk digunakan oleh Pertamina.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Visited 1 times, 1 visit(s) today